PERISTIWA MUSNAHNYA AL-QUR’AN
Musnahnya Al-Qur’an itu akan terjadi setelah rusaknya Ka’bah sebelum keluarnya “ Bediding “.Mulai saat musnahnya Al-Qur’an itu,besok kitab Al-Qur’an yang sebanyak 30 juz tinggal wujud kertasnya saja yang tidak ada tulisannya sama sekali. Dimana saja tempat yang disitu ada tulisannya ayat Al-Qur’an walaupun terbuat dari ukiran yang terukir maka semua tulisan itu akan hilang sama sekali tiada yang ketinggalan walaupun seayat.
Begitu juga orang-orang yang mulanya hafal akan lupa semua.Ayat-ayat Al-Qur’an tidak ada lagi yang dihafal sedikitpun.Lalu orang-orang tadi sama melihat isi Al-Qur’an tapi tahu-tahu Al-Qur’an sudah tidak ada isinnya lagi (tidak ada tulisannya lagi),sampai orang-orang pada masa itu sama bingung dan “dleming“ dengan menyanyi-nyayikan lagu serta gending-gendingan karena sangat linglungnya.
Kena apa Al-Qur’an sampai bisa hilang musnah dari mushaf dan dari dada manusia ? Itulah sebabnya mereka sama terbengong-benggong.Dan itu semua menunjukkan sifat kekuasaan Alloh,dan menunjukkan bahwa Al-Qur’an itu kitab suci yang wajib dimuliakan dengan cara membaca dan mempelajarinya sehari semalam,serta di angan-angan maknanya dan memperlihatkan isi dan maksudnya supaya bisa melakukan apa-apa yang ada didalamnya dari semua perintah Alloh,dan meninggalkan semua larangan Alloh yang tercantum didalamnya pula.Dan juga dengan musnahnya Al-Qur’an itu menunjukkan bahwa mulai hari itulah “naza’nya dunia” Dan pada waktu itu orang yang memuliakan Al-Qur’an tinggal sedikit sama sekali.Maka ayat-ayat suci Al-Qur’an yang mulia hanya berisikan “Kalamullah” tidak pantas musnah kecuali bila sudah diambil kembali oleh Yang Maha Menciptakan yaitu Alloh swt,Yang Maha Agung dan Yang Maha Luhur.
Muslimin dan Muslimat yang budiman !
Maka mulai sekarang khususnya di zaman akhir ini mumpung masih ada Al-Qur’an,marilah giat mempelajarinya.Mudah-mudahan kita mendapatkan taufik dari Alloh sehingga kita suka membaca dan mempelajari Al Qur’an.Dan banyak-banyaklah membaca sholawat atas para Nabi dan para Rosul,yang khususnya kepada Gusti Kanjeng Nabi Muhammad saw.Seperti yang disebutkan didalam kitab “ دلائل الغيرات “ atau didalam qashidah Munfarijah yang dinadlamkan seperti dibawah ini (yang menyebutkan tentang Al-Qur’an) :
Yang artinya :
“ Bacalah Al Qur’an dengan hati yang seakan-akan kita nelangsa dan dengan suara yang merdu.Angan-anganlah arti dan maksud Al Qur’an,dengan demikian kamu akan bertempat di surga yang paling mulia,yaitu syurga “ Firdaus “.Dengan wajah yang bagus rupawan/mencorong gilang gemilang seperti wajah Nabi Yusuf.”
Banyak sekali hadits-hadits yang menerangkan tentang keutamaan dan keagungan pahala bagi siapa saja yang mau membaca dan mempelajari Al Qur’an bila kita mau memperhatikan.Mudah-mudahan kita termasuk orang yang dilindungi oleh Alloh sebab membaca dan mempelajari Al Qur’an itu,dan mudah-mudahan kita termasuk golongan orang-orang yang giat/rajin dalam membaca dan mempelajari isi Al Qur’an/Kalamullah itu yang bisa memberi jalan kita untuk dapat iman kepada Alloh Yang Maha Menciptakan dan Maha Mengetahui/Yang Maha Pencipta Alam/kholiqul alam.
Dengan demikian,supayakita dapat/mendapatkan ridho Alloh dan pengampunannya serta selamat dari fitnahnya zaman,siksa kubur dan siksa akhirat.Amin ya robbal ‘alamin.
Dengan peristiwa tersebut diatas maka perlu anda membaca dan meneliti hadist dari Abdullah bin Mas’ud r.a dari Nabi Muhammad saw seperti dibawah ini
: Artinya : Dari Abdullah bin Mas’ud r.a berkata,Nabi Muhammad saw,bersabda : Bacalah Al-Qur’an dengan baik sebelum Al-qur’an itu ditarik kembali oleh Alloh, karena belum datang hari kiamat sebelum Al-Qur’an itu ditarik.tanya sahabat, Apabila Al-Qur’an ini ditarik maka bagaimana yang telah dihafal oleh manusia ? Jawab Rosululloh : Semua itu baik yang sudah hafal dan yang ahli membaca tulisan Al-Qur’an waktu itu mereka sama lupa,lalu mereka melihat kembali Al_Qur’an tahu-tahu Al-qur”an sudah hilang tulisannya tinggal kertasnya yang ada,lalu mereka sama linglung,dan sama bernyanyi-nyanyi.Dan tinggal menunggu ketentuan dari Alloh.”
Dan disusul pula oleh ayat Al Qur’an surat Al Infithar yang diturunkan di kota mekkah dari ayat satu sampai ayat delapan yang berbunyi :
Artinya : Di waktu pecahnya langit dan jatuhnya bintang-bintang dan hancurnya lautan saling bertubrukan yang satu dengan yang lain dan waktu terbaliknya lubang qubur,pasti manusia semuanya akan mengetahui semua perkara yang telah dilakukan dan yang telah ditinggikan.Wahai manusia apa yang menjadi sebab engkau lupa kepada Tuhanmu Yang Maha Mulya,Yang telah menciptakanmu lalu menyempurnakanmu serta menegakkanmu,yaitu didalam warna-warna yang telah dibuat dan disusun pada dirimu.
0 komentar:
Posting Komentar